Sabtu, 24 Maret 2012

Sepeda Bencong

Kali ini gue akan membahas masalah paling membingungkan dalam dunia persepedaan. Kalian pasti udah tahu, sepeda cwok itu seperti sepeda BMX, trus sepeda cwek tu yang gelagarnya agak nurun ke bawah trus di depan ada keranjangnya (sering digunakan untuk menaruh buah curian dari pohon tetangga jika cwok yang make), tapi pasti hanya sedikit yang tahu bahwa ada “sepeda bencong”, bingung?. Mengapa harus hal yang membingungkan? Ya, sesuai dengan tujuan dibentuknya Republik PBSI yaitu memberikan pencerahan dalam dunia yang penuh ketidakpasatian.
           Ok, ada yang tahu sepeda bencong itu yang mana? Ya, yang di pojok kanan sana, coba menurut lo apa? “Sepeda Ontel!!” sori, jawaban lo salah (masih sabar gue). Ada lagi yang tahu? Ya, yang di tengah. Menurut lo apa? “Sepeda Roda Tiga!!” bukan, bukan itu!! (gue mulai panas). Ok, sekali lagi gue tanya, yang tahu angkat tangan! Hmm, ok, yang di pojok kiri. Menurut lo apa? “Sepeda Wim Cycle milik Gema D’Saputra!!!” Anjrit, bangsat, sekarang gue tanya, KENAPA LO SEMUA PADA BEGO!!!???  (gue naik pitam, trus ngambil golok di dapur).
          Langsung kita bahas aja ya? Menurut riset yang telah dilkukan bersama tim ahli dari berbagai negara, sepeda bencong jatuh kepada…. Jreng, jreng, jreng (ditambah backsound lagu Iwak Peyek versi Koplo) SEPEDA FIKSI. Eh, bukan, perasaan tulisannya gak kayak gitu, ntar gue pikir dulu ya. Hmm, oh ya, Sepeda Pixi (bukan), Sepeda Puisi (salah), aduh gimana ya? Hmm, Sepeda Eksposisi (ngawur). Duh, salah mulu, kalian ada yang tahu gimana tulisannya? Ok, wah, Pak Kepsek mau ngejawab ya? Silakan pak. “ehm, jawabannya adalah Sepeda Fixie”. Iya pak, benar, saya baru ingat. Ok, mari kita berikan applause untuk gue, hahaha. (Pak Kepsek datang menghampiri gue, dan nonjok gue pake soal Matematika).
          Sepeda Fixie. Mengapa sepeda bencong jatuh pada Sepeda Fixie? Akan gue jelaskan beberapa alasannya. Tapi sebelumnya, gue mau memberitahu bahwa yang bencong HANYA SEPEDANYA, jadi, artikel ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan orientasi seks sang penggunya. Mari kita telaah penjelasan dari berbagai sudut pandang berikut dengan seksama.
1.    Dari Sudut Padang Nama
“Fixie”, terbagi menjadi dua kata yang digabungkan yaitu “fix” dan “ie”. “Fix” dalam bahasa Inggris dapat diartikan menjadi “memperbaiki atau mempereteli” dan kata “ie” berasal dari singkatan “eikke” yang dalam bahasa perbencongan berarti “saya”. Nah, jika digabungkan akan menghasilkan kata “Fixie” yang bisa kita artikan menjadi kalimat “Peretelin eikke dund…”. Jadi, udah jelas banget kan, mengapa sepeda Fixie adalah sepeda Bencong.
2.    Dari Sudut Pandang Bentuk
Sepeda Fixie memiliki bentuk unik dan khas, yang paling mencolok adalah bentuk bannya yang ramping hingga terkesan langsing. Ini mengisyaratkan bahwa, adanya sisi sensitifitas dalam bentuk Sepeda Fixie yang terlihat macho jika tanpa ban. Bisa kita hubungkan dengan bencong (asli) yang memiliki badan kekar dan besar, namun hati yang sensitif yang biasa anak 4l4y bilang “unyu-unyu”.
3.    Dari Sudut Pandang Gear
Sepeda Fixie konvensional memiliki gear mati, atau jika kita injak pedal ke depan maka sepeda akan berjalan ke depan, dan jika pedal di injak ke belakang, sepeda pun akan meluncur ke belakang, sehingga, sepeda Fixie tidak perlu rem untuk menghentikan sepeda, cukup dengan menghentikan putaran pedal maka sepeda pun berhenti (klo sepeda fixie lo  gak kayak gini, gue gak tau sepeda apa lagi yang lo pake, bahkan mungkin sepeda lo udah operasi transgender). Nah, apa hubungannya dengan dunia perbencongan? Begini, normalnya kan pedal sepeda hanya bisa di injak ke depan untuk menggerakkan sepeda, sedangkan sepeda Fixie bisa diinjak ke depan dan ke belakang. Ini menunjukkan bahwa adanya ketidakkonsistenan dalam menentukan arah dan tujuan. Sekarang, coba kita bandingkan dengan bencong (asli) mereka sering tidak konsisten dalam menentukan orientasi seksnya, misal, kebiasaan seorang bencong yang siang hari bernama Tora, setalah malam menunjukkan pukul 20.00 WIB secara dramatis si Tora merubah namanya menjadi Tari (it’s so dramatic).
Nah, itulah beberapa penjelasan singkat mengapa Sepeda Fixie juga disebut Sepeda Bencong. Bagi para pembaca gue ingatkan sekali lagi, bahwa ini tidak ada hubungannya dengan orientasi seks pengguna Sepeda Fixie. Jadi, be a smart reader.

Salam Iwak Peyek
Gema D’Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar