Jumat, 30 Maret 2012

Puisi Balabih


            Ya, postingan kali ini saya akan mencoba menulis puisi dengan teknik balabih, yaitu teknik yang membuat suatu hal yang sebenarnya sepele, dalam puisi ini akan saya permak sedemikian rupa hingga menjadi sesuatu yang luar biasa. Inilah puisinya.


Teh Es
Dalam lautan kering rerumputan
Dalam amarah hitam jiwa dahaga
Ku lihat kemilau terang di kejauhan
Ku pikir hanya fatamorgana
Namun berkas pancaran cahaya semakin nyata
Ku terpana menganga
Jiwa kering semakin membawaku melayang
Melayang menembus logika
Hingga ku semakin dekat
Semakin jelas kulihat
Semakin nyata kuterpana
Air yang dibawa turun oleh sang malaikat
Dibalut wadah kemilau berlian
Dan dicampur bebatuan bening dari kutub selatan
Hingga ku rasakan
Rasakan dingin udara ditengah kejamnya sinar mentari
Rasakan lembut belaian embun di sekelilingnya
Teh es
Sungguh engkaulah pahlawan pembunuh dahaga
Melepaskan rantai dahaga di jiwaku
Hingga ku mampu berdiri lagi
Dan terbang melayang
Hingga dahaga kembali menjemput
               
Itulah sebuah puisi dengan teknik pola pembuatan puisi terbaru yang gue sebut dengan teknik balabih, untuk kedepannya saya harap teknik ini akan lebih berkembang dalam dunia sastra di Indonesia.

Salam Iwak Peyek

Gema D’Saputra
Presiden Republik PBSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar