Ada teman gue yang ngomong kayak
gini, “kenapa ikam di blog pakai “gue elo” segala?”, trus gue jawab, “imbah
pang? Mun kada nang kaya itu unda, baulun bapian lah? Hi ih mun nang malihat tu
urang papadaan kita jua, mun lain pang kaya apa??” (ngerti? Pasti). Karena blog ini gak mengandung unsur
kadaerahan, oleh karena itu di sini gue memakai kata “gue”. Trus kok gak make
kata saya? Begini, kalo gue make kata “saya” sedangkan isinya (kalian tau lah)
kan jadi aneh, kata-katanya formal tapi isi jauh dari formal. Jadi, jangan
protes.
Oke hari ini gue cuma mau
ngelanjutin postingan sang wapres gajepedia Fatlas, tentang galau. Nah, jika di
postingan sebelumnya membahas tentang pengertian galau, kalau di postingan ini
gue akan membahas macam-macam galau. Ada beberapa faktor seseorang bisa
terserang galau entah mulai dari ditinggalin seseorang hingga meniggalkan
seseorang. Langsung saja kita bahas.
Pertama, Galau Entertain. Mengapa dibilang galau entertain? Begini,
para pengidap galau ini senang sekali menggalau ria dengan tujuan entertaining.
Galau ini terjadi akibat sang pengidap memiliki masalah percintaan atau apalah
yang hambar, basi, tanpa warna, monoton, dan lain sebaginya, hehe. Sehingga ia menggalau-galau
sendiri (padahal gak ada masalah) agar gak kalah bersaing dengan
teman-temannya. Galau ini sungguh parah, pada stadium akhir, akan menyebabkan
penderitanya menggila hingga ia menyebut dirinya selingkuhan artis. Ckckckck.
Kedua, Galau Artis. Kalau galau ini umum
terjadi dikalangan pesbuker mania. Ya, pederita galau tipe ini umumnya
cenderung mempublikasikan kegalauannya dengan membabi buta. Parahnya, semakin
banyak orang yang mengetahui bahwa ia sedang galau, intensitas galaunya pun
akan meningkat secara drastis dan ini bisa kita lihat pada grafik di bawah ini.
Catatan: dari grafik
di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa Jumlah orang yang mengetahui ia
(pengidap galau artis) berbanding lurus dengan intensitas galau yang akan
terjadi selanjutnya.
Ketiga, Galau Jinak-Jinak Merpati. Orang yang terdeteksi mengidap galau ini,
biasanya bersikap wajar tanpa beban yang berarti. Namun, semua terlihat jelas
saat dia berada dalam komunitas galau sejati. Ia akan menggalau dengan brutal
hingga tak sadarkan diri (hahaha pret). Ya, penderita tidak akan menunjukkan
kegundahgulanaannya (bahasa untuk galau versi Siti Nurbaya) di depan umum namun
hanya pada komunitasnya.
Keempat, Galau Advertising. Galau ini gak ada hubungannya dengan masalah
cinta, akan tetapi masih dalam kategori galau. Galau ini terjadi akibat sang
pengidap merasa dipermainkan dan dibohongi oleh sebuah iklan produk maupun
jasa. Misalkan, masih ingat iklan Fullo? Nah, di iklannya kan dikatakan bahwa
Fullo itu coklatnya full alias gak bolong. Saat seseorang membeli dan memeriksa
secara teliti (dengan cara menempelkan ujung Fullo ke mata) ia mendapati bahwa
coklatnya bolong, ia akan merasa dirinya adalah telah dibohongi dan dikhianati,
dan situasi ini akan membawa ia dalam sebuah kegalauan yang kita sebut Galau
Advertising, kebimbangan yang membuat ia menyesal dan kapok untuk membeli Fullo
seumur hidupnya, ckckck.
Kelima, Galau Thing-Thing/Suddent Galau. Galau apa ini?? Pasti terdengar asing. Ya,
tapi galau ini biasa terjadi. Galau Thing-Thing adalah galau terhadap
benda-benda (benda=thing) hehe. Pengidap biasanya akan tiba-tiba terserang
kegalauan saat melihat benda-benda tertentu yang mengingatkannya pada seseorang
yang eeemmm gitu deh. Untuk galau ini gue rasa gak perlu contoh, kalian pasti
bisa membayangkan sendiri.
Keenam, Galau Suply Price. Lha? Galau apa lagi ini?? Pengidap galau ini
biasanya banyak berada di Pasar Blauran dan lain-lain yang sejenis, karena ada
banyak transaksi tawar menawar sehingga menimbulkan persaingan harga. Galau ini
terbagi lagi menjadi dua ketegori yaitu Medium Galau Suply Price
dan Extreme Galau Suply Price. Pada tingkat medium
terjadi pada saat timbulnya rasa kebimbangan dalam melakukan penawaran dan
pemilihan produk, dan biasanya berujung dengan tidak membeli produk apapun,
sehingga yang dirugikan adalah sang penjual. Pada tingkat ekstim si
pembeli sudah menemukan harga “ia rasa” udah pas dan tanpa ragu membelinya,
akan tetapi kenyataan membuat ia berada dalam kegalauan yang membuat ia
menyesal sejadi-jadinya, karana ia mendapati produk yang sama di toko sebelah
jauh lebih murah dibandingkan tempat ia membeli produk tadi.
Kira-kira cuma itu, mungkin
seiring perkembangan zaman maca-macam galau pun juga akan berkembang dan
meningkat. Jadi, untuk yang lagi galau gue berpesan move on guys J.
Salam Gaje
Presiden Gajepedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar