Maaf, ceritanya sangat gaje, dan saya potong secara paksa dan brutal, akibat saya malah bingung sendiri dan tenggelam dalam ke-gaje-an saya sendiri. so, enjoy.
Samudera di Atas Awan
Bisik-bisik dedaunan yang
terhembus belai lembut sang angin malam, kelelawar yang bergerombol semakin
menghitamkan langit malam, dan di bawah pohon kamboja itu, Sarah diam di
kedalaman sepinya.
Hatinya yang pilu itu dan sampai-sampai hampir membeku itu, bercampur
menyatu bersama derai deras alir air mata terluka. Darah hitam bercucur di
keningnya, lepas dia hempaskan pikirnya di cakrawala senja tadi, saat mentari
tertunduk lesu, dan hilang hangatnya.
Detik kehidupan semakin berlalu
dan berlari-larian. Tengadah saja Sarah memandang langit malam, berharap
bintang-bintang yang menggantung di langit itu mampu memberi cahaya hatinya
yang sudah menghitam, mengelam, dan hampir hilang.
Stttt.. diamlah, sepi hanya diam, tak bicara
duka hanya diam, tak bicara
separuhmu bukan dia
tak ada separuh, hanya kamu
duka hanya diam, tak bicara
separuhmu bukan dia
tak ada separuh, hanya kamu
Semakin merintih Sarah dicabik
kalimat yang ia katakan sendiri, setitik cahaya di sudut hatinya memang masih
bersinar, itulah harapannya. Harapan yang jika tidak segera dibelai lembut
nasihat pasti akan mati dan padam.
Dan harapannya pun berteriak
rintih mengejutkan Sarah.
“Sarah! Hentikan!”
“Siapa?”
Sarah tak mengerti apa yang
terjadi.
“Sarah! Hentikan!”
“Siapa Sarah? Aku? Aku Sarah?”
Semakin hilang Sarah dalam
kebingungan, hingga ia tenggelam dalam lukanya sendiri.
“Sarah! Hentikan!”
“Hentikan? Apa? Aku Sarah?”
“Sarah! Aku mati!”
Menangis saja mereka yang di
sekeliling Sarah, dedaunan yang tadi berbisik ria menyebutkan nama “Sarah” dan sang
kelelawar yang menari-nari di atas, berkata “Sarah”. Tapi Sarah semakin
tenggelam dalam hitam luka yang ia buat sendiri, sampai ia hilang, sampai ia
tak tahu siapa yang ia sebut “AKU”. Dan bintang-bintang di langit tidak bisa
berbuat apa-apa.
Mati saja kau!
aku akan berkuasa dan kau harus mati!
akan kubawakan segenggam putus asa
akan kubawakan seikat penyesalan
akan kubawakan sepikul dendam
dan akan kutukarkan mereka semua dengan kematianmu
aku akan berkuasa dan kau harus mati!
akan kubawakan segenggam putus asa
akan kubawakan seikat penyesalan
akan kubawakan sepikul dendam
dan akan kutukarkan mereka semua dengan kematianmu
Inilah sudut hitam hati Sarah,
yang semakin berkuasa, merenggut jiwa suci yang tertanam kuat dulunya, namun
sekarang sudah serapuh ranting kering berabad. Kalimat hitam yang juga Sarah
sendiri yang katakan. Terus, terus saja ia ulang kalimat itu.
Semakin lama rangkaian kalimat
itu ia ucapkan, semakin menghitam sekeliling Sarah, semakin tersedu Sarah dalam
kebingungan, dan masih saja ia lupa siapa dia.
“aku hilang dalam kata aku, aku
siapa yang kukatakan aku”
Sarah berucap kalimat itu sambil
menatap langit bertabur bintang.
“aku hilang dalam kata aku, aku
siapa yang kukatakan aku”
Berulang kali lagi ia ucapkan
kalimat itu, dan sekarang beberapa bintang mulai lenyap.
“aku siapa yang kukatakan aku,
aku hilang dalam kata aku”
Langit yang ia tatap, semakin
lama sepi tanpa bintang.
“aku siapa yang kukatakan aku,
aku hilang dalam kata aku”
Hanya tersisa rembulan yang
bertahta di sudut utara, namun ia pun semakin redup.
“aku akan mati, tenggelam dalam
sepi, dan aku akan ikut denganmu, mati.
Dan akhirnya, tak ada cahaya
sedikit pun, gelap, kelam, dan langit tak bisa lagi dinamakan langit.
*********
11 September 2012
Gds
Review of a Casino at A Casino Odyssey
BalasHapusOne of the best casino 트 위치 룰렛 sites out there is 오락실 슬롯 머신 게임 the Casumo Gaming brand. There are 라이브 스코어 plenty of slots and live dealer tables available 바카라 사이트 to play with betting a lot of