Siapa yang sering dibohongi? Eh,
gak jadi, pertanyaannya terlalu menjurus, gini aja, siapa di antara kalian yang
pernah dibohongi? Saya yakin pasti semuannya pernah dibohongi, entah itu orang
yang baru kita kenal, teman, sahabat, atau bahkan pacar. Dan banyak orang yang
baru sadar dia dibohongi setelah dia menemukan bukti nyata bahwa dia dibohongi
(ya iya lah), hehe.
Nah, yang menjadi pembahasan dalam artikel saya kali ini
adalah bagimana cara mendeteksi orang berbohong dengan cepat, tepat, aman, dan
yang pasti gampang dipraktikkan. Oh ya, mendeteksi di sini bukannya
mengguanakan alat seperti “lie detector” atau apa lah, yang akan kita bahas
adalah mendeteksi kebohongan melalui bahasa nonverbal atau bahasa tubuh yang
dilakukan oleh lawan bicara kita. Eits, jangan kalian sangka saya adalah
seorang psikolog, saya hanya mahasiswa biasa yang kebanyakan baca buku yang
aneh-aneh, daripada saya sendiri yang tahu, lebih baik disebarluaskan biar kita
bisa sama-sama belajar.
Tapi, sebelum kita
“menggerayangi” ilmu psikologi yang satu ini, saya harap kalian jangan langsung
menjudge bahwa orang yang kalian amati itu sedang berbohong walaupun kalian
sudah menemukan tanda-tandanya, biarkan waktu sendiri yang akan menjawabnya.
Karena apa? Kita yang baru mempelajari ilmu ini seharusnya mengasah kepekaan
pengamatan kita terlebih dahulu, gak mungkin kan kita mengatakan seseorang
bebohong karena dia melakukan gerakan yang mencurigakan, padahal dia
melakukannya akibat faktor X seperti penyakit, yang ada malah hubungan kita
dengan orang yang kita amati itu malah hancur. Jadi, sebagai pemula, kita lebih
baik untuk diam, dan membiarkan waktu yang membongkarnya.
Tarik napas… tahan… keluarkan…
ulangi lagi sambil mengucapkan vokal “A”, hahaha gak nyambung ya? Gak apa-apa
lah dari tadi serius mulu, santai aja, mempelajari ilmu ini jangan terlalu
serius, kalo kita serius, missal pas kita mengamati orang bicara, kita
sok-sok’an ngeliatin dia dengan penuh nafsu dan gelora untuk mendeteksi dia
berbohong, yang ada malah kita kayak orang lagi nongkrong di toilet dan
menunggu sesuatu keluar dari….. haha udahlah, intinya ya santai aja dalam
mengamati.
Memalingkan Wajah
Di antara kalian pasti pernah
berbohong, sekarang saya tanya, saat kalian berbohong apakah kalian berani menatap
lawan bicara kalian? Kalo ada yang berani, pasti dia sudah mengetahui teori ini
atau dia memang ahli dalam menipu. Jadi jika dia gak memandang lawan bicaranya
berarti dia sedang menyembuyikan sesuatu. Tapi ingat!!!! Ingat peraturannya
tadi, kita jangan langsung mengatakan bahwa dia berbohong, karena ada beberapa
pengecualian dalam teori ini. Missal, dalam kebudayaan jawa, orang yang lebih
muda akan lebih sopan jika gak banyak menatap mata lawan bicaranya yang lebih
tua. Selain itu, orang yang kurang memiliki rasa percaya diri juga gak banyak
menatap lawan bicaranya, tapi bukan berarti mereka berbohong. Jadi,
berhati-hatilah, jangan ngasal.
Mata
Gak ada yang memungkiri bahwa
mata adalah gerbang menuju hati. Ada kaitannya dengan memalingkan wajah tadi,
tapi gerakan di sini terlihat lebih halus, karena hanya perubahan arah pandang
mata. Sekali lagi, orang yang berbohong cenderung akan memalingkan pandangan dari
lawan bicaranya. Biasanya, secara gak sadar, saat ia memalingkan arah pandang,
ia juga akan mengusap matanya, atau hanya mengusap di sekitar matanya, hal ini
dikarenakan secara bawah sadar ia ingin menyembunyikan arah pandang matanya
yang berubah, padahal ya tetap aja keliatan. Oh ya, kalo sekiranya hampir
ketahuan berbohong, biasanya si laier (tulisannya “liar” tapi dibaca “laier”
gak usah protes!!) gugup, nah kalo gugup biasanya intensitas kedipan bertambah
karena saraf matanya bekerja lebih cepat. Untuk pengecualian, kita harus bisa
membedakan orang yang sakit mata dengan yang gak. Sekali lagi, jangan
ngasal..!!.
Kayaknya dua ini aja dulu, gak
usah langsung semua, seloww aja. Yang ingin mencoba teorinya coba dulu dengan
memerhatikan dua orang yang sedang bicara, (pesan saya jangan sampe ketahuan).
Selanjutnya ya terserah, tapi ingat kode etiknya tadi.
“Mata adalah jendela hati”
Keep dreming and fighting… PBSI 2011 Pasti Bisa..!!!
Gema D S
25 September 2012
25 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar